Ajari Aku Mempunyai Hati yang Cantik, dan Menjadi Bunga yang Dirindukan Surga

Seiring dengan perkembangan dunia banyak wanita yang hanya memikirkan kecantikan fisik saja, bahkan telah lupa bahwa kecantikan luar hanya sebuah cerminan hati. Kadang kita terlalu bangga dengan apa yang menempel pada diri kita, sehingga mulai mengabaikan batas-batas kodrat sebagai seorang wanita.


Meremehkan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh syari’at, demi mengejar yang namanya modis, padahal kata-kata modis ini adalah gaya hidup seorang wanita non muslim yang memang sengaja menyuguhkan gemerlap dunia untuk mengecoh gaya kehidupan wanita muslim.

Percayalah bahwa menjadi bunga yang dirindukan syurga tidak butuh harga mahal, tidak usah modis segala macam. Allah tidak melihat bagaimana kita menata kecantikan fisik kita, Allah melihat segala upaya kita untuk mempercantik hati.

Menjaga Kehormatan Diri Adalah Tahap Paling Sulit Dalam Menata Hati, Hal pertama yang merupakan langkah paling sulit dalam memulai menata hati adalah siapnya kita menjaga kehormatan diri. Kita bertanggung jawab penuh untuk menjaga dengan baik bagaimna kehormatan diri kita agar tetap terjaga sempurna.

Karena mahkota termahal seorang wanita adalah ketika ia mampu menjaganya dengan terus menyadari bahwa fisik dan hiasan fisik lainnya yang menempel adalah sebuah amanah tuhan.

Kecantikan Fisik Terkadang Menjadi Racun Bagi Yang Melihat, Percaya atau tidak bahwa kecantikan seorang perempuan adalah racun yang paling mematikan kepada yang melihatnya, sebab wanita ini adalah syetan yang nampak, khusunya bagi kaum laki-laki.

Terjaga sesempurna apa pun kecantikan seorang perempuan jika tidak benar-benar dari hati menjaganya, maka akan mengundang kemaksiatan mata seorang laki-laki yang melihat. Dari mata turun kehati, dari hati naik kefikiran.

Iya kalimat tersebut mungkin mewakili pembahasan ini, sehingga akihir-akhir ini terjadi bermacam-macam kemaksiatan besar itu terjadi dari kemaksiatan kecil yang hanya dari mata dan fikiran.

Awalnya mata melihat kecantikan yang disuguhkan seorang wanita, lalu berfikir untuk memilikinya tanpa harus berfikir lebih panjang, apakah wanita tersebut sudah menikah atau belum. Hingga akhirnya terjadi sebuah perseligkuhan yang berakhir dengan pertikaian yanng merenggut nyawa.

Cantik Fisik Itu Sebuah Ujian Atau Rahmat?

Kita sebagai seorang perempuan harus pandai-pandailah dalam menelaah, apakah kecantikan fisik yang diberikan tuhan kepada kita sebagai rahmat atau sebuah ujian.

Caranya, kita harus selalu mampu menyadari dengan terus menjaga setiap tingkah dan langkah kita setiap saat, agar kecantikan itu tetap terbungkus rahmat sang ilahi.

Terkadang kita diuji oleh tuhan melalui kecantikan yang kita punya dengan tanpa sengaja telah berlaku sombong dan pamer diri.

Ingat!, Hati Yang Cantik Bukan Sebuah Genetika

Dan hal yang paling perlu kita ingat adalah kecantikan hati bukan keturunan dari nenek moyang atau bapak ibu kita, kecantikan hati juga tidak bisa dibeli oleh harta. Kecantikan hati didapatkan dari hasil melatih diri agar tetap terhormat membawa diri.

Jika ada pribahasa mengatakan “Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya” itu tidak berarti berlaku pada semua keadaan.

Karena bisa jadi dibawah pohon terdapat sungai yang airnya sangat deras, sehingga buah itu akan terhanyut oleh derasnya air sungai menjauhi pohonnya.

Ingat, hati cantik bukan dari keturunan. Tapi hasil dari melatihnya dengan terus menanamkan nilai-nilai baik.

Cantik Fisik Itu Bisa Dibeli, Tapi Cantik Hati Didapat Hanya Dengan Dilatih

Banyak sekali toko-toko kecantikan yang menawarkan product-product andalan untuk bisa memperelok diri, tapi tak ada yang menawarkan untuk bisa menjamin hati bersih.

Banyak sekali tutorial kecantikan yang bisa kita download untuk melatih tangan kita agar pandai memoles diri. Tapi tak ada tutorial yang bisa kita download untuk memoles hati kita. Cara terbaik mempercantik hati adalah selalu mampu menjaga kehormatan diri kita, mampu menyadari bahwa cantik itu milik allah. Kita hanya diberi amanah untuk menjaga nikmatnya.

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

Jangan lupa like, share dan amalkan ya, semoga bermanfaat untuk kita semua   


Sumber : Humairoh

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel