Jangan Kau Durhaka Pada Suami Karena Ridho Suami Adalah Syurga Bagi Istri

Banyak dari kita yang saat ini mungkin belum sepenuhnya memahami dan mungkin juga bertanya-tanya. Kenapa Suami lebih dominan dari Istri? Kenapa harus taat Suami? Seolah kita merasa kurang mendapat sesuatu yang adil. Merasa sekarang jamannya emansipasi wanita. Wanita gak mau jadi kalah-kalahan bagi kaum laki-laki.

Yang harus kita pahami adalah, manusia hidup dengan fitrah yang sudah digariskan oleh sang pencipta, Allah. Dan kehidupan dituntun oleh agama agar selaras. Suami dan Istri punya peran dan tanggung jawabnya masing-masing, yang terpenting adalah Suami Istri bisa saling memahami peran pasangannya, dan membantunya agar bisa tetap dijalankan dengan baik.

Simak yuk faktanya berikut ini.


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيما امرأة ماتت وزوجها عنها راض دخلت الجنة »
(رواه إبن ماجه والترمذي)

“Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga”.  (HR Ibnu Majah, dan di hasankan oleh Imam Tirmidzi). 

Penjelasan lain mengapa ridho suami adalah surga buat istri : 
Seorang Suami dibesarkan oleh Ibu yang mencintai seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintai istrinya yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidup. Bahkan kadang rasa cinta kepada istrinya lebih besar daripada cinta kepada ibunya.

Seorang suami ridho menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah dan mengusahakan segala sesuatu demi memenuhi kebutuhan istri dan anaknya. Padahal dia tahu, disisi Allah istrinya lah yang tiga kali harus di hormati oleh anak-anaknya daripada dirinya.

Bila istri melakukan dosa dan maksiat, maka sang suami akan ikut menanggung dosa dan akan mempertanggungjawabkan dosa istri juga di hadapan Allah. Sementara bila suami melakukan dosa dan maskiat, si istri tidak ikut menanggungnya. Karena setelah akad nikah, semua dosa istri menjadi tanggung jawabnya.

Seorang suami berusaha menutupi masalahnya di hadapan istri dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan seorang istri terbiasa mengadukan masalah pada suami dengan harapan dia mampu memberi penyelesaian. Padahal mungkin saja di saat istri mengadu, suami juga sedang mempunyai masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalah istrinya diutamakan berbanding masalah yang dihadapi sendiri.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel