Waspadai Bunda!! Ternyata Ini yang ada Didalam Isi Pikiran Pelakor Saat Dekat Dengan Suami Orang
Selasa, 25 Juni 2019
Edit
Semakin memprihatinkan jika ternyata pelakor punya banyak jurus untuk merebut suami orang. Dengan alasan laki-laki boleh poligami, trus bagaimana dengan kehormatan dan keadilan untuk istri yang sah ?
Mendengar istilah pelakor alias perebut laki orang betul-betul membuat para perempuan kesal. Pasalnya, pelakor ini begitu tidak menghormati ikatan pernikahan dan tidak punya hati. Bukan hanya tidak memikirkan nasib istri sah, tetapi juga anak-anak dari istri dan lelaki selingkuhannya itu.
Hingga kini, banyak orang yang bingung mengapa pelakor begitu tidak tahu malu. Apakah mereka manusia? Apakah mereka punya pikiran? Pastilah Anda merasa penasaran.
Nah,ingin tahu apa yang kira-kira ada di dalam pikiran seorang pelakor? seperti yang dikutip dari blog.hawaku.com.
1. Cinta bisa datang di waktu dan tempat yang salah
Ada pelakor yang menganggap kalau sebetulnya dia dan pria selingkuhannya ditakdirkan bersama, punya cinta sejati, tetapi datang di waktu yang salah. Dia merasa bahwa cinta sejati bisa timbul meski sang pria sudah punya pasangan. Mungkin saja waktu menikah, si pria tidak berpikir matang tentang perempuan yang betul-betul dicintainya.
Padahal, bila seseorang telah berkomitmen untuk menikah, seharusnya dia tahu risikonya. Jangan pernah selingkuh hanya dengan alasan “cinta sejati”. Bisa saja itu nafsu semata
2. Perempuan itu jahat sekali dan pantas diselingkuhi
Nah, ini dia alasan yang juga banyak digunakan pelakor untuk membenarkan tindakannnya. Bahwa si istri sah itu jahat, pantas diselingkuhi dan dibohongi. Si suami adalah korban dari kejahatannya dan wajar apabila dia mencari perempuan lain untuk membahagiakan dirinya.
Padahal, bila seorang lelaki adalah gentleman, dia tidak akan mencari perempuan lain sebelum masalah rumah tangganya selesai. Dia akan menyelesaikannya dulu sebelum mencari perempuan lain untuk mendampinginya. Bila dia mencari perempuan lain terlebih dahulu, berarti dia egois.
3. Lelaki itu sedang dalam proses cerai
Banyak pelakor yang rela merebut lelaki orang dan menjadi orang ketiga dalam pernikahan karena si lelaki menjanjikan perceraian dengan istri sahnya saat ini. Pelakor ini pun hidupnya akan dipenuhi mimpi.
Semestinya, sebagai perempuan yang baik, tidak boleh merusak atau masuk ke rumah tangga orang lain, dengan cara apa pun. Bila seseorang belum resmi bercerai, jangan pernah mau menjadi kekasihnya. Hal itu tidak etis sama sekali.
4. Pikirkan nanti saja, yang penting sekarang senang-senang
Ini dia yang dipikirkan tipe pelakor tak bertanggung jawab. Dia merasa senang dengan hubungannya dengan suami orang itu, entah karena si suami orang enak diajak curhat, baik baginya, atau tampan saja. Dia tahu bahwa dia jadi orang ketiga dan mungkin tidak akan pernah seutuhnya memiliki hati si suami orang. Namun dia sekarang (sok) tidak mau peduli. Yang penting senang-senang.
Pikirkanlah masa depan. Jangan menukar masa kini yang manis tanpa tanggung jawab dengan masa depan yang suram. Jangan bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
5. Tidak peduli yang lain, yang paling penting ya hartanya
Hal ini yang paling membuat gemas, karena hampir separuh pelakor merebut suami orang karena hal ini. Mereka rela jadi simpanan, rela menggadaikan harga dirinya karena si suami orang itu bisa melimpahinya dengan harta dan hadiah-hadiah.
Harga diri Anda sebagai perempuan itu penting. Lebih baik hidup sederhana tapi bahagia daripada hidup kaya raya tapi hasil merampas kebahagiaan orang. Hati-hati, sesuatu yang buruk bisa terjadi pada Anda. Entah Anda ditinggalkan tiba-tiba atau harta Anda habis, karena didapatkan dengan cara yang tidak baik.
6. Suka tantangan
Iya, ada pelakor yang merebut suami orang karena..suka hubungan yang menantang. Yang seperti ini betul-betul membuat kami tak habis pikir. Manusia memang butuh tantangan dalam hidup..tapi tidak dengan merugikan orang lain!
Apapun alasannya, masuk ke dalam bahtera pernikahan orang lain adalah hal yang tak termaafkan. Lebih baik Anda pergi saja bila jatuh cinta dengan orang lain. Jangan pernah mau jadi orang ketiga.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.