Meski Memberi Pinjaman Uang itu Baik, NAMUN Jangan SAMPAI Abaikan 3 Hal ini!
Minggu, 04 Agustus 2019
Edit
Dalam shohih Muslim pada Bab ‘Keutamaan berkumpul untuk membaca Al Qur’an dan dzikir’, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)
Begitu besar pahala orang yang memudahkan urusan oranglain. Dalam hal ini adalah orang yang datang kepada kita, untuk meminta bantuan misal berhutang.
Namun memang begitu besar pahala dari amalan tersebut. Namun apakah kewajiban kita sudah terpenuhi? Punya uang, apakah sudah tuntas memberi nafkah anak istri, keluarga hingga orangtua yang lebih membutuhkan dari orang lain?
Karena itu sebelum kita memberikan pinjaman kita kepada orang lain. Dikutip dari Grid, berikut hal-hal dari yang harus kita perhatikan.
1. Ambil Keputusan Dengan Mata Terbuka
Sebuah survey yang dilakukan oleh CNN Money menunjukkan bahwa hanya 43% saja orang yang menerima pengembaliannya secara penuh, 27% di antaranya bahkan tidak mendapatkan uangnya kembali.
Sangat memungkinkan jika kita tidak akan pernah lagi melihat uang yang kita pinjamkan. Oleh sebab itu, kita harus siap menerima kemungkinan terburuk itu sebelum memutuskan untuk meminjamkan uang kepada orang lain.
Namun kalau memang kita punya kelebihan rezeki dan tidak mengharap uang itu kembali, pahala dari amalan kita ini tak diragukan lagi SANGAT begitu besar.
2. Memahami Keinginan Diri Sendiri
Apakah Anda mengharapkan respons emosional dari orang lain yang meminjam uang Anda? Apakah ingin mendapatkan ucapan terima kasih? Atau Anda ingin merasa lebih baik dengan membantu orang lain?
Pahami apa motif Anda sehingga ingin meminjamkan uang. Jika hanya mengharapkan imbalan seperti yang di atas, sebaiknya pikirkan kembali.
3. Berani Mengatakan TIDAK
Bagaimana jika kita tidak bisa meminjamkan uang? Dr. Brad Sachs, psikolog keluarga mengatakan kita harus jujur dan terbuka. Bilang kepada yang bersangkutan dengan cara baik-baik jika kita tidak bisa meminjamkan uang.
Tawarkan bantuan lain selain materi. Misalnya, dengan merekomendasikan dirinya agar segera mendapatkan pekerjaan, membantu memikirkan ide bisnis atau sekedar menjadi pendengar yang baik di kala mereka ingin menyampaikan keluh kesah.
Itulah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum meminjamkan uang. Mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda jika ada kerabat atau teman yang ingin meminjam uang.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.