Untuk Para Ibu Muda yang Membesarkan Anak Sendirian, Kalian adalah Sebenar-benarnya Pengorbanan

Menjadi seorang ibu tentunya hal yang dinanti-nantikan banyak wanita. Terlebih jika rejeki itu diberikan pada saat umur masih muda, semangat masih tinggi, dan tenaga masih tersisa banyak. Tapi bagaimana jika rejeki menjadi ibu diikuti dengan kenyataan bahwa kembali sendiri, bahkan saat ini ada jiwa kecil yang harus kamu jaga?
Ibu tunggal, terlebih young single mom, sesungguhnya kamu adalah jiwa yang sangat hebat.

Hebat karena berani mendahulukan kepentingan anak meski artinya harus kehilangan pasanganmu. Pernikahan memang tidak selalu indah. Tidak sedikit yang ditemani dengan pertengkaran, tapi tidak sedikit pula yang membaik setelah hal itu terjadi. Bertahan dengan pasangan setelah pengkhianatan juga merupakan hal yang hebat, selama pasanganmu mau berubah dan menghargai keputusan kamu untuk tetap bersama. Lalu jika memutuskan untuk berpisah, apa itu artinya kamu sudah gagal?
Kegagalan sejatinya tidak bisa dinilai dari apa yang tidak berhasil kamu lakukan. Kegagalan dinilai jika kamu berhenti berusaha, berhenti mencoba, hanya berhenti begitu saja. Memutuskan untuk berpisah dan menjadi seorang single mom berarti kamu paham betul apa yang kamu inginkan untuk masa depan anakmu. Memilih untuk berjuang sendirian, menghadapi dunia tanpa pegangan menunjukkan betapa kuatnya hatimu.

Ketika perpisahan itu tidak bisa dihindari, maka lepaskan. Jangan terus disesali, terlebih terus bertanya mengapa ini harus terjadi padaku? Apapun itu, hal baik atau buruk yang terjadi padamu, semua itu sudah diijinkan oleh Tuhan. Jika dipisahkan saat ini, mungkin itu cara Tuhan untuk mengingatkan hal ini buruk untuk masa depanmu, berhentilah. Terlebih jika perpisahan terjadi karena sebuah pengkhianatan. Tidak ada gunanya disesali terlalu lama karena ada tangan-tangan kecil yang akan selalu menghapus air matamu.

Jika kehadiran mantan pasangan hanya membuat hatimu semakin terluka, maka pamitlah secara elegan. Katakan padanya jika kamu butuh waktu untuk memaafkannya, untuk sekedar melupakan apa yang sudah terjadi. Minta maaflah jika sembari menyembuhkan hati, kamu harus membawa anak bersamamu yang artinya menutup kontak untuk sementara waktu. Lalu, fokuslah pada hatimu, pada kesembuhan, pada hatimu yang terlalu sering memaklumi kesalahannya. Sesungguhnya anak sangat peka akan perasaan ibunya.

Kamu mungkin sangat lelah. Semuanya harus kamu kerjakan sendiri. Tidak ada lagi bahu yang bisa kamu sandari, tidak ada lagi tangan yang akan memelukmu saat kamu kewalahan. Merasa sedih, bahkan hingga menangis bukanlah hal yang tidak boleh kamu lakukan. Emosi itu harus kamu salurkan agar kelak anak tidak jadi korban. Ambil waktu sebanyak yang kamu mau, supaya hatimu tidak melulu merasa sendu.

Lalu ingatlah, ada langkah kaki kecil yang akan senantiasa menyemangatimu. Ada tawa bahagia yang selalu terdengar saat ia berhadapan denganmu. Kamu adalah pribadi yang kuat dan anakmu lebih butuh itu. Jangan menyerah, setidaknya jangan hari ini. Untuk semua single mom di luar sana, percayalah, Tuhan akan ganti semuanya dengan yang lebih baik.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Sumber: hipwee.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel