Renungan Untuk Suami, Agar Bisa Menghargai Perjuangan Istri
Rabu, 06 November 2019
Edit
Diperuntukan bagi bapak-bapak, monggo dibaca:
Nggak ada tebu yang kedua kepalanya manis.
Kalau Anda memilih bersama wanita yang bekerja, Anda perlu menerima dia tidak bisa di rumah membersihkan rumah.
Nggak ada tebu yang kedua kepalanya manis.
Kalau Anda memilih bersama wanita yang bekerja, Anda perlu menerima dia tidak bisa di rumah membersihkan rumah.
Kalau Anda memilih bersama ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, Anda perlu menerima kalau dia tidak menghasilkan uang.
Kalau Anda memilih bersama wanita penurut, Anda harus menerima kalau dia bergantung padamu dan tidak mandiri.
Kalau Anda memilih bersama wanita pemberani Anda harus menerima kalau dia keras kepala dan punya pemikiran sendiri.
Kalau Anda memilih bersama wanita cantik, Anda harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.
Kalau Anda memilih bersama wanita hebat, Anda juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak terkalahkan.
Tak ada wanita yang sempurna, itu hanya ada dalam mimpimu saja.
Jangan sering mengeluh kalau istrimu suka menghamburkan uang, atau mengeluh kalau istri orang lain pandai mengirit uang.
Apa memelihara angsa dan bebek itu modalnya sama?
Lelaki zaman sekarang itu, semuanya berharap wanita lemah lembut, perhatian dan cantik, punya badan bagus, mandiri dan bisa mencari uang, selain itu juga menjaga rumah tangga, hormat pada orang tua, baik hati pada anggota keluargamu.
Tapi coba, kautanyakan, kalau keinginanmu sebegitu banyak, apa kelebihanmu?
Apa Anda tinggi dan tampan? Atau Anda punya tabungan tak terbatas jumlahnya? Atau Anda juga orang yang lemah lembut, perhatian, setia dan menyayangi istri?
Kalau Anda tidak punya semua itu, jangan menuntut isterimu menjadi apa yamg Anda mau. Sapa dan peluk isteri Anda sekarang …
Berterima kasihlah padanya.
- Isteri itu baik buruknya tergantung suami!
- Cantik, bila si suami memberikan hak berhias
- akhlak baik, bila si suami mengajarkan budi pekerti
- pintar, bila si suami mengajarkan ilmu yang baik
- sholeha, bila si suami membimbing ke agama yang baik.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.