Sering tidak disadari Padahal 8 Hal Dosa Suami ini yang Paling Menyakiti Hati Seorang Istri
Senin, 01 Juni 2020
Edit
JANGAN LAKUKAN INI PADA ISTRIMU..
Suami sering lakukan terhadap istrinya, meskipun dianggapnya sepele, padahal ini dapat menyakiti hati seorang istri.
Apakah itu?
Mengutip webmuslimah, seperti 8 hal ini yang dilakukan seorang suami menjadi dosa dan menyakiti hati seorang istri.
1. Berburuk sangka kepada istri
Berburuk sangka (su’udhan) merupakan hal yang diharamkan Islam. Meskipun
buruk sangka adalah amalan hati, namun ia bisa mempengaruhi ucapan dan
perbuatan sehingga istri resah karena ia selalu dicurigai dan dianggap
bersalah.
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
“Waspadalah dengan buruk sangka karena buruk sangka adalah sejelek-jeleknya perkataan dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada suami yang berburuk sangka kepada istrinya soal amanah keuangan.
Ketika ada uang berkurang, suami langsung berburuk sangka dan menuduh
istrinya. Padahal uang tersebut telah habis digunakannya sendiri. Atau
ketika ada uang hilang, ia segera berburuk sangka dan menuduh istrinya
telah mengambil uang tersebut. Setelah dicari ternyata ketemu di tempat
lain, misalnya di celana sebelumnya.
Ada suami yang berburuk sangka kepada istrinya soal cinta dan kesetiaan.
Ia selalu curiga ketika ada telpon untuk istrinya, ada SMS masuk, atau
ada tanda WA masuk. Saat istrinya tidur, ia membuka semua SMS, WA dan
BBM yang masuk. Setiap ada telepon, ia menguping suara siapa di sana;
laki-laki atau perempuan.
2. Malas mencari nafkah
antara kewajiban suami terhadap istri adalah memberikan nafkah. Di
antaranya adalah nafkah materi berupa tempat tinggal, pakaian dan
makanan.
وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Mereka (istri-istri itu) berhak mendapatkan nafkah dan pakaian yang
layak, yang menjadi tanggung jawab kalian (para suami)” (HR. Muslim)
Dosa suami yang meresahkan istri, di antaranya adalah, ketika suami
malas mencari nafkah. Ketika keluarganya kekurangan, dengan santainya ia
menyuruh istrinya meminta kepada orang tua. “Minta saja ke orang tuamu,
orang tuamu kan kaya. Buat apa sih harta sebanyak itu kalau tidak untuk
anaknya. Toh bulan ini kita belum minta kan
Dosa suami semacam ini membuat istrinya resah. Ia malu jika terus
menerus minta kepada orang tua padahal jika suaminya mau
bersungguh-sungguh, ia bisa mencari nafkah tanpa harus menggantungkan
kepada orang tua atau mertua.
3. Pelit memberi nafkah
Ini sedikit berbeda dibandingkan poin kedua. Sang suami sudah mencari
nafkah, bahkan ia tergolong sudah kaya. Namun, ia sangat pelit dalam
memberikan nafkah kepada istrinya.
“Ini uang 1 juta, harus cukup untuk satu bulan ya. Termasuk membayar SPP
anak-anak.” Mendengar itu sang istri hanya bisa diam. Lalu ia pergi ke
kamar dan menangis. Ia takut jika meminta akan dimarahi seperti
biasanya, namun ketika ia menerima ia tahu uang itu tidak akan cukup
sebulan.
Pernah seorang wanita mengadukan kepada Rasulullah betapa pelitnya
suaminya. Ia pun lantas bertanya apakah boleh mengambil harta suaminya
demi memenuhi kebutuhan pokok karena sebenarnya suaminya itu kaya dan
banyak uangnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun lantas
mengijinkannya mengambil sesuai kebutuha pokok.
4. Tidak memberikan nafkah biologis kepada istri
Dosa lain yang tak kalah meresahkan bagi istri adalah ketika suaminya
tidak memberikan nafkah biologis kepadanya tanpa adanya udzur syar’i.
Pada sejumlah kasus, dengan berbagai alasan klise, seorang suami tidak
memberikan nafkah biologis kepada istrinya. Hal itu termasuk dosa karena
suami istri wajib untuk memenuhi hak-hak pasangannya.
Bentuk yang lebih sering terjadi dan tidak disadari adalah suami hanya
mementingkan hajatnya terpenuhi. Mereka melakukan hubungan di malam
hari, namun sang suami cepat keluar dan meninggalkan istrinya begitu
saja tanpa memberikan kepuasan kepadanya. Hal ini termasuk dosa.
5. Mengkhianati cinta istri
Menikah adalah sebuah komitmen suci untuk hidup bersama dan saling
setia. Namun kita lihat akhir-akhir ini, berita tentang kasus
pengkhianatan cinta semakin banyak. Mulai selingkuh, berzina, hingga
yang terselubung dalam bentuk pacaran dengan wanita yang tidak halal
baginya.
Suami selingkuh, dalam kasus ini, merupakan dosa yang paling meresahkan
dibandingkan dengan suami berzina dengan pelacur. Sebab selingkuh bukan
hanya sekedar berzina tetapi juga ada ikatan cinta dan hubungan
emosional. Wajar jika istri sangat marah dan tersakiti sebab ia
dikhianati dan diduakan dengan wanita yang tidak halal.
Meskipun demikian, bukan berarti zina di mata Allah dosanya ringan.
Sangat berat. Sebab Allah Subhanhau wa Ta’ala bukan hanya melarang zina
tetapi juga melarang mendekati zina.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32)
Demikian 5 dosa suami yang paling meresahkan istri. Insya Allah di lain
kesempatan akan kita bahas lanjutannya, yakni 10 dosa suami yang paling
meresahkan istri serta 10 dosa istri yang paling meresahkan suami.
6.Meremehkan kedudukan wanita
Di antara suami ada yang sangat merendahkan kedudukan istri. Ia
menganggap istri sebagai pemimpin dan hiburan. Tidak menghiraukan
perkataannya, tidak meminta pendapatnya terkait urusan pribadinya, dan
tidak mengambil pendapatnya jika ia menyampaikan pendapat. Barangkali ia
berhujjah atas sikap buruknya itu bahwa kepemimpinan ada di tangan
laki-laki, dan bahwa akal dan agama perempuan itu kurang sempurna !
Di antara bentuk pelecehan terhadap istri adalah menghinanya di depan
anak-anak, menyebutnya sebagai orang bodoh, tidak cakap mengatur rumah,
lemah akalnya, atau tidak mengetahui model-model pendidikan.
7. Memukuli istri tanpa alasan
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan
nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat
tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
8. Terburu-buru dalam urusan talak
Ada suami yang lisannya tidak terkendali. Ia sering mengucapkan sumpah
untuk mencerai atau mengancam cerai. Berapa banyak keluarga yang
ikatannya putus karena sumpah suami yang tergesa, sehingga istri pun
tercerai. Tanpa disadari mereka masih hidup bersama dalam keharaman.
Entah karena tidak memahami fikih perceraian atau karena fatwa orang
bodoh yang tidak memahami fikih perceraian. Karena itu, meremehkan
perkara cerai merupakan kekeliruan yang berbahaya dan berdampak besar.
Istri akan terguncang dan takut berbicara atau mengerjakan sesuatu yang
akan mengakibatkan sang suami mengancamnya. Sang istri juga takut bila
ternyata dia sudah tercerai