Sering tidak disadari Padahal 8 Hal Dosa Suami ini yang Paling Menyakiti Hati Seorang Istri

JANGAN LAKUKAN INI PADA ISTRIMU..
Suami sering lakukan terhadap istrinya, meskipun dianggapnya sepele, padahal ini dapat menyakiti hati seorang istri.

5 Dosa Suami yang Paling Meresahkan Istri
Apakah itu?

Mengutip webmuslimah, seperti 8 hal ini yang dilakukan seorang suami menjadi dosa dan menyakiti hati seorang istri.

1. Berburuk sangka kepada istri

Berburuk sangka (su’udhan) merupakan hal yang diharamkan Islam. Meskipun buruk sangka adalah amalan hati, namun ia bisa mempengaruhi ucapan dan perbuatan sehingga istri resah karena ia selalu dicurigai dan dianggap bersalah.

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ

“Waspadalah dengan buruk sangka karena buruk sangka adalah sejelek-jeleknya perkataan dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada suami yang berburuk sangka kepada istrinya soal amanah keuangan. Ketika ada uang berkurang, suami langsung berburuk sangka dan menuduh istrinya. Padahal uang tersebut telah habis digunakannya sendiri. Atau ketika ada uang hilang, ia segera berburuk sangka dan menuduh istrinya telah mengambil uang tersebut. Setelah dicari ternyata ketemu di tempat lain, misalnya di celana sebelumnya.

Ada suami yang berburuk sangka kepada istrinya soal cinta dan kesetiaan. Ia selalu curiga ketika ada telpon untuk istrinya, ada SMS masuk, atau ada tanda WA masuk. Saat istrinya tidur, ia membuka semua SMS, WA dan BBM yang masuk. Setiap ada telepon, ia menguping suara siapa di sana; laki-laki atau perempuan.

2. Malas mencari nafkah

antara kewajiban suami terhadap istri adalah memberikan nafkah. Di antaranya adalah nafkah materi berupa tempat tinggal, pakaian dan makanan.

وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Mereka (istri-istri itu) berhak mendapatkan nafkah dan pakaian yang layak, yang menjadi tanggung jawab kalian (para suami)” (HR. Muslim)

Dosa suami yang meresahkan istri, di antaranya adalah, ketika suami malas mencari nafkah. Ketika keluarganya kekurangan, dengan santainya ia menyuruh istrinya meminta kepada orang tua. “Minta saja ke orang tuamu, orang tuamu kan kaya. Buat apa sih harta sebanyak itu kalau tidak untuk anaknya. Toh bulan ini kita belum minta kan

Dosa suami semacam ini membuat istrinya resah. Ia malu jika terus menerus minta kepada orang tua padahal jika suaminya mau bersungguh-sungguh, ia bisa mencari nafkah tanpa harus menggantungkan kepada orang tua atau mertua.

3. Pelit memberi nafkah

Ini sedikit berbeda dibandingkan poin kedua. Sang suami sudah mencari nafkah, bahkan ia tergolong sudah kaya. Namun, ia sangat pelit dalam memberikan nafkah kepada istrinya.

“Ini uang 1 juta, harus cukup untuk satu bulan ya. Termasuk membayar SPP anak-anak.” Mendengar itu sang istri hanya bisa diam. Lalu ia pergi ke kamar dan menangis. Ia takut jika meminta akan dimarahi seperti biasanya, namun ketika ia menerima ia tahu uang itu tidak akan cukup sebulan.

Pernah seorang wanita mengadukan kepada Rasulullah betapa pelitnya suaminya. Ia pun lantas bertanya apakah boleh mengambil harta suaminya demi memenuhi kebutuhan pokok karena sebenarnya suaminya itu kaya dan banyak uangnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun lantas mengijinkannya mengambil sesuai kebutuha pokok.

4. Tidak memberikan nafkah biologis kepada istri

Dosa lain yang tak kalah meresahkan bagi istri adalah ketika suaminya tidak memberikan nafkah biologis kepadanya tanpa adanya udzur syar’i. Pada sejumlah kasus, dengan berbagai alasan klise, seorang suami tidak memberikan nafkah biologis kepada istrinya. Hal itu termasuk dosa karena suami istri wajib untuk memenuhi hak-hak pasangannya.

Bentuk yang lebih sering terjadi dan tidak disadari adalah suami hanya mementingkan hajatnya terpenuhi. Mereka melakukan hubungan di malam hari, namun sang suami cepat keluar dan meninggalkan istrinya begitu saja tanpa memberikan kepuasan kepadanya. Hal ini termasuk dosa.

5. Mengkhianati cinta istri

Menikah adalah sebuah komitmen suci untuk hidup bersama dan saling setia. Namun kita lihat akhir-akhir ini, berita tentang kasus pengkhianatan cinta semakin banyak. Mulai selingkuh, berzina, hingga yang terselubung dalam bentuk pacaran dengan wanita yang tidak halal baginya.

Suami selingkuh, dalam kasus ini, merupakan dosa yang paling meresahkan dibandingkan dengan suami berzina dengan pelacur. Sebab selingkuh bukan hanya sekedar berzina tetapi juga ada ikatan cinta dan hubungan emosional. Wajar jika istri sangat marah dan tersakiti sebab ia dikhianati dan diduakan dengan wanita yang tidak halal.

Meskipun demikian, bukan berarti zina di mata Allah dosanya ringan. Sangat berat. Sebab Allah Subhanhau wa Ta’ala bukan hanya melarang zina tetapi juga melarang mendekati zina.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32)

Demikian 5 dosa suami yang paling meresahkan istri. Insya Allah di lain kesempatan akan kita bahas lanjutannya, yakni 10 dosa suami yang paling meresahkan istri serta 10 dosa istri yang paling meresahkan suami.

6.Meremehkan kedudukan wanita

Di antara suami ada yang sangat merendahkan kedudukan istri. Ia menganggap istri sebagai pemimpin dan hiburan. Tidak menghiraukan perkataannya, tidak meminta pendapatnya terkait urusan pribadinya, dan tidak mengambil pendapatnya jika ia menyampaikan pendapat. Barangkali ia berhujjah atas sikap buruknya itu bahwa kepemimpinan ada di tangan laki-laki, dan bahwa akal dan agama perempuan itu kurang sempurna !

Di antara bentuk pelecehan terhadap istri adalah menghinanya di depan anak-anak, menyebutnya sebagai orang bodoh, tidak cakap mengatur rumah, lemah akalnya, atau tidak mengetahui model-model pendidikan.

7. Memukuli istri tanpa alasan

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

8. Terburu-buru dalam urusan talak

Ada suami yang lisannya tidak terkendali. Ia sering mengucapkan sumpah untuk mencerai atau mengancam cerai. Berapa banyak keluarga yang ikatannya putus karena sumpah suami yang tergesa, sehingga istri pun tercerai. Tanpa disadari mereka masih hidup bersama dalam keharaman. Entah karena tidak memahami fikih perceraian atau karena fatwa orang bodoh yang tidak memahami fikih perceraian. Karena itu, meremehkan perkara cerai merupakan kekeliruan yang berbahaya dan berdampak besar.

Istri akan terguncang dan takut berbicara atau mengerjakan sesuatu yang akan mengakibatkan sang suami mengancamnya. Sang istri juga takut bila ternyata dia sudah tercerai

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel